Dalam pernyataan resminya, Sutoyo menyebut bahwa aksi ini digelar sebagai bentuk keprihatinan sekaligus desakan kepada aparat penegak hukum agar segera menindaklanjuti terindikasi banyak nya pelanggaran lalu lintas serta banyak nya kendaraan Truck Trailer atau Lorri yang tidak layak untuk ber operasi,di paksakan untuk ber operasi di wilayah hukum polisi daerah (POLDA) kepulauan riau serta ada nya indikasi tidak ada nya di lakukan uji kelayakan oleh pihak samsat Kepri serta adanya dugaan Pungli yang terkoordinir secara rapi dan terstruktur yang mana dugaan pungli tersebut penekanan tarif blangko cek fisik kendaraan roda 6 keatas dan untuk roda 6 keatas di duga kuat tidak pernah di lakukan cek fisik dan langsung ditandatangani oleh BAUR cek fisik samsat daerah." Ucap sutoyo
Aktivis HMI ini juga mengatakan ada lagi yang lebih fatal yaitu Dugaan pengutipan uang fiscal , Uang leges STNK Hilang, serta dugaan pengutipan biaya blokir progresif.
“Aksi ini bukan sekadar unjuk rasa biasa. Ini adalah seruan dari hati nurani kami sebagai generasi muda atas kepedulian fenomena kecelakaan lalu lintas di wilayah polda kepri yang sudah sering terjadi dan meningkat hingga 34%, Mabes Polri harus bertindak tegas tanpa pandang bulu,” ujar Sutoyo dalam konferensi pers jelang aksi
Menurut catatan mereka, dugaan Kecelakaan Lalu lintas itu telah menimbulkan keresahan luas di masyarakat, sementara kasus dugaan Pungli dan lain nya menjadi preseden buruk bagi tata kelola Samsat dan Satlantas Polda Kepri, Belum lagi soal adanya Oknum pejabat Samsat yang diduga melakukan penyalahgunaan jabatan dan kebijakan tanpa mekanisme yang transparan.
“ Kepulauan Riau adalah Provinsi yang dikenal dengan Tertib nya berlalu lintas Tapi hari ini, kami melihat wajah kepulauan riau Khusus nya Kota Batam dinodai oleh kepentingan sempit dan praktek-praktek kotor. Kami datang ke Jakarta, ke Mabes Polri, untuk memastikan suara rakyat didengar,” tegas Sutoyo
Aksi ini direncanakan akan dimulai dengan long march dari titik kumpul di kawasan Blok M menuju Mabes Polri, dengan membawa spanduk, poster, dan orasi yang menyerukan penegakan hukum tanpa kompromi.
Pengurus Besar Koalisi Mahasiswa dan masyarakat Bersatu Indonesia juga mengundang berbagai media massa, aktivis Penggiat serta elemen masyarakat lainnya untuk ikut mengawal jalannya aksi ini dan memastikan tuntutan mereka tidak diabaikan.
“Kami ingin pesan ini sampai ke bapak Kapolri, bahkan ke Presiden. Tidak boleh ada pejabat Samsat atau Satlantas yang mecoba melakukan Pungli dalam hal pelayanan publik." Tutup Sutoyo SH
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment