
PURWAKARTA Warta Global, ID/— Dua jenazah warga asal Purwakarta yang menjadi korban penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua akhirnya tiba di kampung halaman mereka, Kamis malam, 5 Juni 2025, pukul 23.20 WIB, dalam suasana duka yang mendalam.
Kedua korban adalah Saepudin (39), warga Desa Sukajadi, Kecamatan Pondok Salam, dan Rahmat Hidayat, warga Bongas Kidul, Desa Kertajaya, Kecamatan Pasawahan. Keduanya tewas dalam insiden penembakan brutal yang terjadi di Wamena, Papua, pada Rabu pagi, 4 Juni 2025, sekitar pukul 08.30 WIT.
Kedatangan jenazah disambut isak tangis keluarga dan warga setempat. Sang ibu korban, dalam kesedihannya, menyerahkan segalanya kepada kehendak Ilahi.

"Saya pasrah pada takdir Allah atas musibah ini. Semoga pelaku penembakan segera ditangkap. Saya berterima kasih kepada semua pihak yang membantu kepulangan anak saya dari Wamena ke sini," ucap ibu almarhum dengan mata berkaca-kaca.
Kecaman Keras dari Pemerintah Daerah
Pemerintah Kabupaten Purwakarta melalui Sekretaris Kecamatan Pondok Salam, Heri Heriyana, S.E., M.M.K.P, menyatakan duka mendalam atas wafatnya dua putra daerah dan mengecam keras aksi kekerasan bersenjata yang menimpa mereka.
"Kami mengutuk keras insiden yang merenggut nyawa dua warga kami. Semoga pelaku keji ini segera ditangkap dan diadili. Atas nama pemerintah daerah, kami turut berduka dan menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya," ujar Heri saat menyambut kedatangan jenazah.
Duka dan Solidaritas dari Tanah Papua
Pengawalan jenazah dari Papua ke Purwakarta juga dihadiri oleh Ketua Paguyuban Pasundan Cabang Wamena, Entis Sutisna, yang menegaskan bahwa pemulangan kedua korban merupakan bentuk kepedulian kemanusiaan dari berbagai pihak.

"Semua biaya transportasi dan logistik ditanggung oleh pihak RSUD Wamena dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Wamena, tempat almarhum bekerja. Saya datang sebagai bentuk solidaritas dan rasa duka yang mendalam," kata Entis.
Dari tim Media akan terus memantau perkembangan kasus ini, termasuk proses hukum terhadap para pelaku yang bertanggung jawab atas tragedi kemanusiaan di Papua. Duka mendalam menyelimuti keluarga korban, namun harapan keadilan tetap menyala di tengah kabut duka.
***(RK)
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment