**MBG Dapur 21 Majalengka Diduga Bermasalah - Warta Global Jabar

Mobile Menu

Pendaftaran

Klik

More News

logoblog

**MBG Dapur 21 Majalengka Diduga Bermasalah

Monday, 1 December 2025
**MBG Dapur 21 Majalengka Diduga Bermasalah

Ketua Dewan Pembina DPP ASWIN Desak Bupati dan Sekda Bertindak Tegas, Bahkan Menutupnya!**

Majalengka, Warta Global ID —
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Majalengka kembali menjadi sorotan. Insiden penemuan ulat pada makanan MBG yang diolah Dapur 21 Majalengka memicu keresahan masyarakat dan berdampak langsung pada proses belajar anak-anak di SD Cibodas, Majalengka.

Kejadian tersebut dinilai sebagai kegagalan serius dalam menjaga kualitas makanan yang seharusnya aman dikonsumsi oleh peserta didik.

Ketua Dewan Pembina DPP ASWIN (Asosiasi Wartawan Internasional), Aceng Syamsul Hadie, S.Sos., MM., menegaskan bahwa kasus ini tidak bisa dianggap sepele. Menurutnya, program MBG harus menjamin kesehatan dan keamanan makanan yang diberikan kepada anak-anak.

 “Sebaiknya Bupati dan Sekda Kabupaten Majalengka segera turun tangan. Jika insiden itu benar, maka tindak tegas Dapur 21 Kabupaten Majalengka, kalau perlu ditutup agar menjadi pelajaran bagi dapur-dapur yang lain,” tegas Aceng.



Kelalaian dan Lemahnya Pengawasan

Aceng menyebut, temuan ulat pada makanan menunjukkan adanya kelalaian dalam proses pengolahan dan pengawasan yang semestinya dijalankan secara ketat. Hal ini semakin memprihatinkan mengingat tujuan utama MBG adalah meningkatkan gizi dan menunjang tumbuh kembang anak-anak.

Menurutnya, insiden tersebut turut memperlihatkan lemahnya pembinaan dan pengawasan dari petugas Gizi (BGN) Majalengka terhadap pelaksanaan program MBG.

Pemerintah Diminta Tidak Hanya Terima Laporan Sepihak

Aceng mengingatkan bahwa pemerintah daerah tidak boleh hanya mengandalkan laporan sepihak dari pengelola dapur MBG. Pemeriksaan langsung, audit mutu makanan, dan evaluasi menyeluruh harus dilakukan untuk memastikan standar kebersihan benar-benar dipenuhi.

Ia menyoroti bahwa kelalaian yang terjadi di Dapur 21 menunjukkan kurangnya perhatian terhadap nilai higienitas, ketelitian, dan kualitas pengolahan makanan.

Masyarakat Diminta Turut Mengawasi

Di akhir pernyataannya, Aceng menyerukan peran aktif orang tua dan masyarakat.

 “Orang tua dan masyarakat harus aktif memantau dan melaporkan jika ada kelalaian dalam program MBG. Jangan biarkan anak-anak kita menjadi korban kelalaian,” ujarnya.



Ia menegaskan bahwa kejadian ini harus menjadi momentum bagi pemerintah dan seluruh pihak terkait untuk memperbaiki sistem pengawasan serta meningkatkan kualitas makanan MBG agar insiden serupa tidak terulang.

Sumber: ASH
Editor: Tim Redaksi

KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment