Wartaglobaljabar.id - Duli Yang Maha Mulia Sri Paduka Baginda Berdaulat Agung Maharaja Kutai Mulawarman, Prof. Dr. M.S.P.A. Iansyah Rechza, FW., Ph.D, menyerahkan Sertifikat Amanah kepada generasi penerus keluarga Cendana dalam sebuah acara penuh makna di Jakarta Pusat, Selasa (19/8/2025).
Sertifikat ini bukan sekadar dokumen simbolis, melainkan sebuah pesan luhur yang sarat nilai sejarah dan tanggung jawab. Baginda menitipkan amanah agar keluarga Cendana terus berperan aktif menata kondisi bangsa dan negara di tengah tantangan globalisasi yang semakin kompleks.
“Bangsa ini membutuhkan optimisme dan keterlibatan seluruh elemen, termasuk keluarga Cendana, untuk menjaga marwah, harkat, dan martabat Indonesia. Amanah ini bukan sekadar penghargaan, melainkan panggilan untuk bergerak bersama menata peradaban bangsa,” ungkap Baginda Maharaja.
Dalam kesempatan itu, Baginda juga mengingatkan jasa besar Presiden Republik Indonesia ke-2, Jenderal Besar TNI (Purn.) H. M. Soeharto, ayah dari keluarga Cendana, yang dikenal sebagai Bapak Pembangunan Indonesia. Pada masa pemerintahannya, beliau menggagas Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) sebagai fondasi pembangunan nasional.
Bahkan, almarhum Presiden Soeharto pernah menyampaikan optimisme besar bahwa “Indonesia tinggal landas”, sebuah keyakinan bahwa bangsa ini telah berada pada jalur menuju negara maju, makmur, dan sejahtera. Cita-cita tersebut kini diharapkan dapat dilanjutkan oleh generasi penerus, khususnya keluarga Cendana, untuk kembali berkontribusi menata bangsa dan negara.
Penyerahan sertifikat penuh makna ini menjadi momentum kebangkitan nilai-nilai luhur kebangsaan yang berakar pada budaya dan sejarah Nusantara. Kerajaan Mulawarman menegaskan, keterlibatan semua pihak termasuk keluarga Cendana merupakan kebutuhan mendesak agar Indonesia tetap teguh berdiri di tengah pusaran perubahan global.
Usai prosesi penyerahan, Paduka Yang Mulia Mahasenapati Toni Setiawan Arya Sentanu menyampaikan apresiasi sekaligus penegasan atas makna peristiwa bersejarah tersebut.
“Yang disampaikan Baginda Maharaja adalah pesan luhur. Amanah ini sejatinya bukan hanya untuk keluarga Cendana, tetapi juga simbol bahwa bangsa Indonesia membutuhkan peran moral, budaya, dan kepemimpinan yang berlandaskan nilai luhur warisan para pendiri bangsa,” ujar Mahasenapati.
Menurutnya, generasi Cendana memiliki catatan historis yang tidak terpisahkan dari perjalanan bangsa. Sosok Jenderal Besar TNI (Purn.) H. M. Soeharto telah meletakkan dasar kokoh pembangunan nasional. Kini, sertifikat amanah tersebut diharapkan mampu menggerakkan generasi penerus untuk meneruskan perjuangan menata negeri.
Lebih jauh, Mahasenapati menegaskan bahwa sertifikat tersebut adalah panggilan moral bagi seluruh elemen bangsa agar tidak melupakan sejarah, tetap menjaga jati diri, dan menjunjung tinggi martabat Indonesia di tengah derasnya arus globalisasi.
“Momentum ini adalah pengingat bagi kita semua: sejarah harus menjadi pijakan, budaya harus menjadi landasan, dan moralitas harus menjadi arah perjuangan. Itulah makna sertifikat amanah yang baru saja dititipkan Baginda Maharaja,” tegasnya.
Mahasenapati menutup pernyataannya dengan harapan, bahwa kebangkitan bangsa tidak hanya terletak pada pembangunan fisik semata, melainkan juga pada kesadaran kolektif untuk menjaga marwah dan martabat Indonesia.
Diketahui bersama •JACOB HENDRAWAN Yang Mulia Adipati Wira Mandala Jagatpati, ARI HARYO, •WIBOWO HARJOJUDANTO Duli Yang Teramat Mulia, •Sripaduka Baginda Raja Hanyokrokusumo, • TONI SETIAWAN Yang Mulia Sripaduka Mahasenapati Arya Sentanu. (Red)
KALI DIBACA
.jpg "Buat Situs Media Ke Kami Saja")
No comments:
Post a Comment