KAB,BEKASI WARTAGLOBAL.ID Sangat miris Siswa SMAN 1 Muara Gembong harus nebus raport sebesar 50.000, seolah kompak dua Sekolah yang berdekatan SMPN 1 dan SMAN 1 Muara Gembong diduga meminta Siswa menebus Raport.
Hal ini sangat memperihatinkan Dunia pendidikan, pasalnya ada siswa yang tidak masuk Sekolah saat pembagian Raport, dikarenakan belum ada uang untuk menebus Raportnya.
Menurut keterangan Narasumber sekaligus Wali murid SMAN 1 Muara Gembong, Ia sebenarnya keberatan menebus Raport anaknya sebesar Rp 50.000, akan tetapi dia upayakan agar anaknya tidak mendapatkan hal hal yang tidak diinginkan, tetap mau belajar walaupun harus Hutang Pinjam.
"Iya Pak, anak saya Sekolah disitu, hari ini penebusan raport 50rebu, sebenarnya sih keberatan, tetapi udah lah dari berabe", papar orang tua murid siswa SMAN 1 MUGE yang tidak mau di publikasi identitasnya.
Yang mengejutkan di jaman Presiden Prabowo masih ada oknum Guru yang berani melakukan tindakan tersebut, padahal setelah dilantik Presiden dengan tegas waktu pidato, bakal memberantas oknum oknum nakal.
Seolah tidak menggubris, bahkan diduga tidak takut dengan ancaman Presiden, saat awak media mendatangi Sekolah, Humas SMAN 1 Muara Gembong diduga sengaja menghindari awak media untuk konfirmasi terkait dugaan Pungli (Pungutan Liar), awal kedatangan kami, salah satu diduga Guru, sempat mengatakan bahwa Humas ada, tetapi Kepala Sekolah tidak ada.
Keterangan berbeda saat Guru lain datang, dan mengatakan bahwa Humas sedang tidak ada, ketika mengetahui kedatangan kami untuk konfirmasi terkait dugaan Pungli disekolah tersebut, dengan kata lain Pihak Sekolah atau Humas diduga Kompak sengaja menghindari wartawan.
Sempat ada adu argumentasi dengan salah satu yang mengaku sebagai Guru. Tetapi saat ditanya tentang dugaan Pungli, Ia tidak bisa menjawab.
Sampai Berita ditayangkan belum ada klarifikasi dari Kepala Sekolah mau Humas SMAN 1 Muara Gembong.
KALI DIBACA
.jpg "Buat Situs Media Ke Kami Saja")
No comments:
Post a Comment