Jakarta – Ikatan Alumni PTIQ Milenial (IKA PTIQ) menanggapi dengan serius pernyataan yang disampaikan oleh Calon Wakil Gubernur Jakarta Nomor Urut 1 Suswono, ia berkelakar soal "Janda Kaya sebaiknya menikahi pemuda pengangguran" dan menganalogikan dengan kisah pernikahan Nabi Muhammad SAW dan Khadijah. 28/10/24
Alumni PTIQ menyatakan bahwa penganalogian kisah khodijah dan nabi muhammad SAW dengan pernyataan tersebut adalah bentuk distorsi sejarah yang tidak bisa ditoleransi. “Saat itu Nabi Muhammad SAW adalah seorang pengembala, seorang pedagang, dan seorang teladan utama bagi umat manusia. Beliau adalah sosok yang bekerja keras dan tidak pernah bergantung kepada orang lain. Pemahaman seperti ini menunjukkan kesalahan fatal dalam memahami sosok beliau,” ujar [Redza Sutiara Akbar].
Selain itu, IKA PTIQ Milenial menganggap pernyataan Suswono bukan hanya seksis tetapi juga mengabaikan hak dan kemerdekaan perempuan untuk memilih pasangan hidup tanpa dibebani tanggung jawab sosial yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah.
“Pernyataan ini menunjukkan minimnya pemahaman terkait kemandirian perempuan. Para janda kaya tidak bisa dipandang sebagai solusi untuk mengatasi pengangguran pemuda. Ini adalah bentuk objektifikasi perempuan, yang secara tidak langsung menempatkan perempuan sebagai alat penyelesaian masalah ekonomi, bukan sebagai individu yang merdeka dalam menentukan kehidupan mereka,”Ujar Redza
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment